PERILAKU
KONSUMEN DALAM PENGGUNAAN KARTU KREDIT DI
WILAYAH DKI
JAKARTA
Risna
Sulistyawaty
Jl. H. Rijin
No.144 Rt 05 Rw 011 Kelapa Dua, Depok
Inoy_tazman@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana jenis penggunaan kartu kredit
dapat
memprediksi pengelompokkan konsumen ke dalam kelompok pengguna dan
kelompok
bukan pengguna kartu kredit selain itu faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi
konsumen untuk menggunakan dan tidak menggunakan kartu kredit. Metode
penelitian
yang digunakan adalah dengan menggunakan data primer, data primer ini diperoleh
dengan melalui penyebaran kuesioner dan alat analisis yang digunakan adalah
analisis faktor dengan metode KMO dan Bertlett’s Test dan Anti-Image Correlation.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada tiga kelompok
pemakai kartu kredit yaitu kelompok pemakai jarang, kelompok pemakai sedang dan
kelompok pemakai sering dan kesimpulan berikutnya ada dua faktor yang mempengaruhi
pengguna kartu kredit yaitu faktor keunggulan dan faktor kemudahan dan hanya
satu faktor yang mempengaruhi bukan pengguna kartu kredit yaitu faktor tidak
butuh.
Kata kunci :
Kartu Kredit, Cluster Pemakai Kartu Kredit, Faktor-faktor yang Memotivasi.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang Masalah
Di jaman era
globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan berbagai sarana
pembayaran, mulai dari cara yang paling tradisional, sampai dengan cara yang paling
modern sekalipun. Sejalan dengan perkembangan jaman ditemukan cara yang paling
efisien dan efektif untuk melakukan transaksi pembayaran yaitu dengan menggunakan
kartu plastik atau lebih dikenal dengan kartu kredit yang mampu menggantikan
fungsi uang sebagai alat pembayaran. Kartu kredit ini dapat pula digunakan
untuk berbagai keperluan yang berfungsi sebagai alat pembayaran tunai.Penggunaan
kartu kredit dirasakan lebih aman dan praktis untuk segala keperluan,seperti
untuk keperluan uang tunai dalam bepergian, bahkan dewasa ini kartu kredit sudah
dapat digunakan untuk segala bentuk pembayaran secara internasional.
Pelopor
pengembangan kartu kredit di Indonesia dilakukan oleh Citibank dan Bank Duta. Dewasa
ini jenis kartu kredit yang beredar adalah Master Card,Visa Card,Visa BCA,
Dinner Club, Amex Card dan kartu-kartu kredit lainnya.Khusus untuk
Dinner Club merupakan kartu kredit yang bukan dikeluarkan oleh bank, akan
tetapi oleh lembaga pembiayaan seperti PT. Dinner Jaya Indonesia.
Perumusan
Masalah
Kehidupan di
kota-kota besar yang penuh kesibukan membuat orang cenderung
menginginkan
yang serba cepat, mudah dan praktis termasuk untuk kegiatan yang
bersifat
konsumtif. Fenomena ini oleh pihak bank selaku penerbit kartu kredit dijadikan
acuan untuk
menawarkan kepraktisan dan keamanan dalam berbelanja. Adanya kartu
kredit ini
bagi sebagian orang benar-benar mendukung gaya hidup yang dianutnya,sehingga
mereka memanfaatkan pada hampir semua transaksi pembelian barang atau jasa.
Sebagian lainnya walaupun memakai kartu kredit, hanya memanfaatkan sekali-kali saja,
namun masih ada pula orang yang tetap menganut gaya hidup tradisional yang lebih
senang membayar tunai untuk segala sesuatu yang dibelinya.
Tujuan
Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana jenis penggunaan kartu kredit
dapat
memprediksi cluster konsumen ke dalam kelompok pengguna kartu kredit dan
kelompok
bukan pengguna kartu kredit dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang menjadi
motivasi responden untuk menggunakan kartu kredit dan tidak menggunakan kartu
kredit.
Manfaat
Penelitian
Manfaat dari
penelitian ini diharapkan bisa dianggap sebagai pembuktian empiris model
alternatif
untuk memprediksi cluster konsumen ke dalam kelompok pemakai kartu
kredit dan
bukan pemakai kartu kredit dalam kaitannya dengan gaya hidup seseorang
terhadap
kartu kredit, hasil penelitian ini dapat diharapkan akan memberikan jawaban
tentang
pemanfaatan kartu kredit dari masing-masing kelompok pemakai kartu kredit
dan hasil
studi tentang kartu kredit ini diharapkan akan memberikan jawaban terhadap
kebutuhan
akan studi tentang kartu kredit yang semakin dirasakan kepentingannya
dalam era
globalisasi.
TINJAUAN
PUSTAKA
Tujuan utama
pemasar adalah melayani dan memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Oleh karena itu, pemasar perlu memahami bagaimana perilaku konsumen
dalam usaha
memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
Menurut
Engel et.al. (2001),
menyatakan
bahwa perilaku konsumen adalah tindakan langsung untuk mendapatkan
konsumsi,
dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului
dan mengikuti tindakan ini.
Kotler dan
Amstrong (2003), mengemukan
bahwa
perilaku konsumen adalah perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu
maupun rumah
tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.
Sementara
itu,
Mowen et.al.
(2001), mengemukan bahwa perilaku konsumen adalah studi tentang unit
pembelian
dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan
pembuangan
barang dan jasa, pengalaman serta ide-ide.
Definisi
terakhir sangat sederhana tetapi mengandung sejumlah konsep penting.
Pertama,
proses pertukaran dimana segala sumber daya ditransfer diantara kedua belah pihak
antar konsumen dengan perusahaan yang melibatkan serangkaian langkah-langkah,
dimulai dari tahap perolehan atau akuisisi, lalu ke tahap konsumsi, dan berakhir
dengan tahap disposisi produk atau jasa. Kedua, unit pembelian, hal ini dikarenakan
pembelian dilakukan oleh kelompok ataupun individu, dimana keputusan pembelian
dilakukan oleh individu atau sekelompok orang.
Berdasarkan
pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen
berkaitan erat dengan proses pengambilan keputusan untuk menggunakan
barang atau jasa
untuk memuaskan kebutuhannya. Dalam ilmu ekonomi dikatakan
bahwa
manusia adalah makhluk ekonomi yang selalu berusaha memaksimalkan
kepuasannya
dan selalu bertindak rasional.
Para
konsumen akan berusaha memaksimalkan kepuasannya selama kemampuan
finansialnya
memungkinkan. Mereka memiliki pengetahuan tentang alternatif produk
yang dapat
memuaskan kebutuhan mereka. Selama utilitas marjinal yang diperoleh dari
pembelian
produk masih lebih besar atau sama dengan biaya yang dikorbankan,konsumen
cenderung akan membeli produk.Pada hakikatnya kebutuhan konsumen akan mengalami
perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan sosial, ekonomi dan budaya
yang terjadi pada lingkungan dimana mereka hidup. Perubahan tersebut akan
mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu dalam mengambil keputusan pembelian atau
penggunaan suatu produk barang dan jasa.
Zeithaml dan
Bitner (2000), berpendapat bahwa tahapan-tahapan yang dilakukan
konsumen
dalam pengambilan keputusan dan mengevaluasi jasa yang ditawarkan dapat
dibagi menjadi
empat sebagai berikut : pencarian sumber-sumber informasi, penilaian
berbagai
alternatif jasa, pembelian dan penggunaan, dan evaluasi pasca pembelian.
Berdasarkan
model perilaku konsumen yang berhubungan dengan pengambilan
keputusan,
penggunaan atau pembelian suatu produk jasa, dalam hal ini kartu kredit,
maka setiap
bank harus mengetahui tentang kebutuhan dan karakteristik nasabah
(karakteristik
individu) yang mendasar yang sangat diperlukan untuk pelaksanaan suatu
program
kinerja bauran pemasaran jasa.Karakteristik individu merupakan suatu proses
psikologis yang mempengaruhi individu dalam memperoleh, mengkonsumsi serta
menerima barang dan jasa serta pengalaman. Karakteristik individu terdiri dari
: sumber daya konsumen; motivasi;keterlibatan; pengetahuan; sikap; kepribadian;
nilai dan gaya hidup. Karena dengan memahami gaya hidup konsumen akan sangat
bermanfaat bagi pemasar. Terdapat empat manfaat yang dapat diperoleh pemasar
dari pemahaman terhadap gaya hidup
konsumen.
Pertama, pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan
segmentasi dan memposisikan produk di pasar sasaran. Kedua, pemahaman gaya
hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan
menggunakan iklan. Ketiga, jika gaya hidup telah diketahui, maka pemasar dapat
menempatkan iklan produknya pada media yang paling cocok. Keempat,mengetahui
gaya hidup konsumen berarti pemasar dapat mengembangkan produk sesuai dengan
tuntutan gaya hidup mereka.Kotler (1988), mengatakan bahwa gaya hidup merupakan
pola hidup seseorang di dalam dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat
dan pendapat orang tersebut.Gaya hidup menggambarkan kehidupan manusia secara
keseluruhan yang berinteraksi
dengan
lingkungannya. Gaya hidup merefleksikan sesuatu yang melebihi ke
las sosial
Tujuan utama pemasar adalah melayani dan memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Oleh karena itu, pemasar perlu memahami bagaimana perilaku konsumen dalam usaha memuaskan kebutuhan dan keinginannya semua dari tujuan ini mengimplementasikan terhadap kepuasan konsumen terhadap kartu kredit ,apa lagi di wilayah jakarta yang memiliki rutinitas tranksaksi untuk keuangan yang serba instan . apa lagi daya kosumsi masyarakat jakarta yang tinggi tentunya hadirnya kartu kredit di pusat-pusat perbelanjaan
Pada hakikatnya kebutuhan konsumen akan mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang terjadi pada lingkungan dimana mereka hidup. Perubahan tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu dalam mengambil keputusan pembelian atau penggunaan suatu produk barang dan jasa.dengan hadirnya kartu kredit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar