Sabtu, 19 Oktober 2013

Jurnal Prilaku Kosumen (Analisis dan Kesimpulan)

PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGGUNAAN KARTU KREDIT DI
WILAYAH DKI JAKARTA
Risna Sulistyawaty
Jl. H. Rijin No.144 Rt 05 Rw 011 Kelapa Dua, Depok
Inoy_tazman@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana jenis penggunaan kartu kredit
dapat memprediksi pengelompokkan konsumen ke dalam kelompok pengguna dan
kelompok bukan pengguna kartu kredit selain itu faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi konsumen untuk menggunakan dan tidak menggunakan kartu kredit. Metode
penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan data primer, data primer ini diperoleh dengan melalui penyebaran kuesioner dan alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor dengan metode KMO dan Bertlett’s Test dan Anti-Image Correlation. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada tiga kelompok pemakai kartu kredit yaitu kelompok pemakai jarang, kelompok pemakai sedang dan kelompok pemakai sering dan kesimpulan berikutnya ada dua faktor yang mempengaruhi pengguna kartu kredit yaitu faktor keunggulan dan faktor kemudahan dan hanya satu faktor yang mempengaruhi bukan pengguna kartu kredit yaitu faktor tidak butuh.

Kata kunci : Kartu Kredit, Cluster Pemakai Kartu Kredit, Faktor-faktor yang Memotivasi.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Di jaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan berbagai sarana pembayaran, mulai dari cara yang paling tradisional, sampai dengan cara yang paling modern sekalipun. Sejalan dengan perkembangan jaman ditemukan cara yang paling efisien dan efektif untuk melakukan transaksi pembayaran yaitu dengan menggunakan kartu plastik atau lebih dikenal dengan kartu kredit yang mampu menggantikan fungsi uang sebagai alat pembayaran. Kartu kredit ini dapat pula digunakan untuk berbagai keperluan yang berfungsi sebagai alat pembayaran tunai.Penggunaan kartu kredit dirasakan lebih aman dan praktis untuk segala keperluan,seperti untuk keperluan uang tunai dalam bepergian, bahkan dewasa ini kartu kredit sudah dapat digunakan untuk segala bentuk pembayaran secara internasional.
Pelopor pengembangan kartu kredit di Indonesia dilakukan oleh Citibank dan Bank Duta. Dewasa ini jenis kartu kredit yang beredar adalah Master Card,Visa Card,Visa BCA, Dinner Club, Amex Card dan kartu-kartu kredit lainnya.Khusus untuk Dinner Club merupakan kartu kredit yang bukan dikeluarkan oleh bank, akan tetapi oleh lembaga pembiayaan seperti PT. Dinner Jaya Indonesia.


Perumusan Masalah

Kehidupan di kota-kota besar yang penuh kesibukan membuat orang cenderung
menginginkan yang serba cepat, mudah dan praktis termasuk untuk kegiatan yang
bersifat konsumtif. Fenomena ini oleh pihak bank selaku penerbit kartu kredit dijadikan
acuan untuk menawarkan kepraktisan dan keamanan dalam berbelanja. Adanya kartu
kredit ini bagi sebagian orang benar-benar mendukung gaya hidup yang dianutnya,sehingga mereka memanfaatkan pada hampir semua transaksi pembelian barang atau jasa. Sebagian lainnya walaupun memakai kartu kredit, hanya memanfaatkan sekali-kali saja, namun masih ada pula orang yang tetap menganut gaya hidup tradisional yang lebih senang membayar tunai untuk segala sesuatu yang dibelinya.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana jenis penggunaan kartu kredit
dapat memprediksi cluster konsumen ke dalam kelompok pengguna kartu kredit dan
kelompok bukan pengguna kartu kredit dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang menjadi motivasi responden untuk menggunakan kartu kredit dan tidak menggunakan kartu kredit.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan bisa dianggap sebagai pembuktian empiris model
alternatif untuk memprediksi cluster konsumen ke dalam kelompok pemakai kartu
kredit dan bukan pemakai kartu kredit dalam kaitannya dengan gaya hidup seseorang
terhadap kartu kredit, hasil penelitian ini dapat diharapkan akan memberikan jawaban
tentang pemanfaatan kartu kredit dari masing-masing kelompok pemakai kartu kredit
dan hasil studi tentang kartu kredit ini diharapkan akan memberikan jawaban terhadap
kebutuhan akan studi tentang kartu kredit yang semakin dirasakan kepentingannya
dalam era globalisasi.

TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan utama pemasar adalah melayani dan memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Oleh karena itu, pemasar perlu memahami bagaimana perilaku konsumen
dalam usaha memuaskan kebutuhan dan keinginannya.

Menurut Engel et.al. (2001),
menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan langsung untuk mendapatkan
konsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Kotler dan Amstrong (2003), mengemukan
bahwa perilaku konsumen adalah perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu
maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.


Sementara itu,
Mowen et.al. (2001), mengemukan bahwa perilaku konsumen adalah studi tentang unit
pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan
pembuangan barang dan jasa, pengalaman serta ide-ide.

Definisi terakhir sangat sederhana tetapi mengandung sejumlah konsep penting.
Pertama, proses pertukaran dimana segala sumber daya ditransfer diantara kedua belah pihak antar konsumen dengan perusahaan yang melibatkan serangkaian langkah-langkah, dimulai dari tahap perolehan atau akuisisi, lalu ke tahap konsumsi, dan berakhir dengan tahap disposisi produk atau jasa. Kedua, unit pembelian, hal ini dikarenakan pembelian dilakukan oleh kelompok ataupun individu, dimana keputusan pembelian dilakukan oleh individu atau sekelompok orang.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen berkaitan erat dengan proses pengambilan keputusan untuk menggunakan
barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhannya. Dalam ilmu ekonomi dikatakan
bahwa manusia adalah makhluk ekonomi yang selalu berusaha memaksimalkan
kepuasannya dan selalu bertindak rasional.
Para konsumen akan berusaha memaksimalkan kepuasannya selama kemampuan
finansialnya memungkinkan. Mereka memiliki pengetahuan tentang alternatif produk
yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. Selama utilitas marjinal yang diperoleh dari
pembelian produk masih lebih besar atau sama dengan biaya yang dikorbankan,konsumen cenderung akan membeli produk.Pada hakikatnya kebutuhan konsumen akan mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang terjadi pada lingkungan dimana mereka hidup. Perubahan tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu dalam mengambil keputusan pembelian atau penggunaan suatu produk barang dan jasa.

Zeithaml dan Bitner (2000), berpendapat bahwa tahapan-tahapan yang dilakukan
konsumen dalam pengambilan keputusan dan mengevaluasi jasa yang ditawarkan dapat
dibagi menjadi empat sebagai berikut : pencarian sumber-sumber informasi, penilaian
berbagai alternatif jasa, pembelian dan penggunaan, dan evaluasi pasca pembelian.
Berdasarkan model perilaku konsumen yang berhubungan dengan pengambilan
keputusan, penggunaan atau pembelian suatu produk jasa, dalam hal ini kartu kredit,
maka setiap bank harus mengetahui tentang kebutuhan dan karakteristik nasabah
(karakteristik individu) yang mendasar yang sangat diperlukan untuk pelaksanaan suatu
program kinerja bauran pemasaran jasa.Karakteristik individu merupakan suatu proses psikologis yang mempengaruhi individu dalam memperoleh, mengkonsumsi serta menerima barang dan jasa serta pengalaman. Karakteristik individu terdiri dari : sumber daya konsumen; motivasi;keterlibatan; pengetahuan; sikap; kepribadian; nilai dan gaya hidup. Karena dengan memahami gaya hidup konsumen akan sangat bermanfaat bagi pemasar. Terdapat empat manfaat yang dapat diperoleh pemasar dari pemahaman terhadap gaya hidup
konsumen. Pertama, pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi dan memposisikan produk di pasar sasaran. Kedua, pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan. Ketiga, jika gaya hidup telah diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklan produknya pada media yang paling cocok. Keempat,mengetahui gaya hidup konsumen berarti pemasar dapat mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.Kotler (1988), mengatakan bahwa gaya hidup merupakan pola hidup seseorang di dalam dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan pendapat orang tersebut.Gaya hidup menggambarkan kehidupan manusia secara keseluruhan yang berinteraksi
dengan lingkungannya. Gaya hidup merefleksikan sesuatu yang melebihi ke
las sosial

Kesimpulan atau Analisa :

Tujuan utama pemasar adalah melayani dan memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Oleh karena itu, pemasar perlu memahami bagaimana perilaku konsumen dalam usaha memuaskan kebutuhan dan keinginannya semua dari tujuan ini mengimplementasikan terhadap kepuasan konsumen terhadap kartu kredit ,apa lagi di wilayah jakarta yang memiliki rutinitas tranksaksi untuk keuangan yang serba instan . apa lagi daya kosumsi masyarakat jakarta yang tinggi tentunya hadirnya kartu kredit di pusat-pusat perbelanjaan 

Pada hakikatnya kebutuhan konsumen akan mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang terjadi pada lingkungan dimana mereka hidup. Perubahan tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu dalam mengambil keputusan pembelian atau penggunaan suatu produk barang dan jasa.dengan hadirnya kartu kredit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar